Algoritma ini mirip sekali dengan algoritma multilevel
queue. Perbedaannya ialah algoritma ini mengizinkan proses untuk pindah
antrian. Jika suatu proses menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan
dipindahkan ke antrian yang lebih rendah. Hal ini menguntungkan proses interaksi
karena proses ini hanya memakai waktu CPU yang sedikit. Demikian pula dengan proses
yang menunggu terlalu lama. Proses ini akan dinaikkan tingkatannya. Biasanya
prioritas tertinggi diberikan kepada proses dengan CPU burst terkecil,
dengan begitu CPU akan terutilisasi penuh dan M/K dapat terus sibuk. Semakin
rendah tingkatannya, panjang CPU burst proses juga semakin besar.
Gambar 5.6
Multilevel feedback queue
Multilevel feedback queue akan
diterapkan dengan mendefinisikan terlebih dahulu parameter parameternya, yaitu:
- Jumlah
antrian.
- Algoritma
internal tiap queue.
- Aturan
sebuah proses naik ke antrian yang lebih tinggi.
- Aturan
sebuah proses turun ke antrian yang lebih rendah.
- Antrian
yang akan dimasuki tiap proses yang baru datang.
untuk melanjutkan materi Penjadwalan Prosesor kunjungi link ini